MA Ar-Ridlo Pekuncen adalah madrasah berbasis Pondok Pesantren yan berdiri dibawah naungan yayasan Ar-Ridlo Pekuncen Banyumas.
Sejarah
Secara historis berdirinya Madrasah Aliyah Ar-Ridlo Pekuncen yang berada di bawah naungan Yayasan Ar-Ridlo dilatarbelakangi oleh keinginan seluruh pengurus yayasan dan tokoh-tokoh masyarakat Desa Kranggan Kecamatan Pekuncen untuk mengembangkan dakwah dan syiar agama Islam serta internalisasi dan transformasi nilai-nilai Islam pada masyarakat di mana lembaga tersebut berdiri. Dengan segenap usaha dan upaya yang dilakukan, keberadaan Madrasah Aliyah Ar-Ridlo Pekuncen selama beberapa tahun memiliki peran yang sangat penting dan strategis dalam usaha mengembangkan ilmu pengetahuan, akhlak mulia, dan ketrampilan sesuai dengan tujuan awal para pendiri yayasan ini yaitu untuk memperdalam ilmu pengetahuan agama, ( tafaqquh fiddin), ilmu pengetahuan umum ( al-ulum al’ammah ), akhlak mulia ( akhlakul karimah ), serta keterampilan bagi seluruh peserta didik yang menimba ilmu di seluruh lembaga pendidikan di bawah naungan Yayasan Ar-Ridlo.
Madrasah Aliyah Ar-Ridlo Pekuncen didirikan pada tahun 2007, berdirinya MA Ar-Ridlo berawal dari sebuah pesantren sederhana pada tahun 1980 an atas prakarsa dari Habib ‘Idrus bin Ja’far Al habsyie. Beliau adalah seorang tokoh masyarakat di wilayah Banyumas. Kepedulian Habib ‘Idrus bin Ja’far Al habsyie terhadap dunia pendidikan dan keikhlasan beliau sangat dirasakan keberkahannya, dengan dibuktikan dari tahun ke tahun santri – santri yang belajar di pesantren semakin bertambah.
Pada awal tahun 2007 beliau berkeinginan untuk membuka sebuah sekolah formal, dengan meminta bantuan beberapa tokoh pendidikan di wilayah Pekuncen antara lain Habib Muhammad Al Habsyi, S.Pd, Bapak Tohadi, Bapak Abdul Waris Bahri, Bapak Yul Khoerudin, Ibu Mu’minah, Ibu Minarni, dan beberapa tokoh lain untuk merancang kegiatan awal dalam pendirian MA Ar-Ridlo Pekuncen. Sehingga pada akhirnya lahirlah MA Ar-Ridlo Pekuncen yang mulai beroperasi pada tahun pelajaran 2007/2008 yang dipimpin oleh Habib Muhammad Al Habsyi, S.Pd dan Ketua Yayasan Bapak Tohadi dengan jumlah siswa sebanyak 13 orang.
Meskipun belum memiliki gedung sendiri, proses belajar mengajar tetap berlangsung. Hal ini didukung keberadaan pondok pesantren yang meminjamkan sebagian ruangannya. Kondisi tersebut tentu memprihatinkan, namun disisi lain memicu semangat pendiri dan pengurus terus berjuang untuk memperbaiki dan mengembangkan pondok pesantren sehingga lebih layak sebagai tempat belajar mengajar.
Pada awalnya karena belum memiliki ijin operasional MA Ar-Ridlo Pekuncen harus menginduk pada madrasah lain. Setelah melalui proses yang cukup panjang ahirnya diterbitkan Surat Ijin Operasional Madrasah pada tahun 2009. Dari semenjak itulah Madrasah Aliyah Ar-Ridlo Pekuncen telah resmi berdiri sendiri dan dapat menerima serta melaksanakan ujian madrasah secara mandiri.
Di awal kepemimpinannya sebagai Kepala Madrasah Habib Muhammad Al Habsyie, S.Pd dengan jumlah siswa 13 orang, beliau bertekad untuk mengembangkan MA, baik secara kualitas maupun kuantitas. Berbagai program inovasi dilakukan untuk menarik calon siswa. Tak lama kemudian beliau beralih menjadi Ketua Komite MA sampai dengan sekarang, kemudian roda kepemimpinan madrasah dipercayakan kepada Bapak Nur Azizi, S.E yang merupakan salah satu guru senior, namun beliaupun tidak lama memimpin di MA karena ada panggilan kerja di luar daerah.
Pada pertengahan tahun 2009-2019 Madrasah Aliyah Ar-Ridlo Pekuncen, dipimpin oleh putri dari Habib ‘Idrus Al Habsyie yaitu Syarifah Bilqis Fadillah, M.Pd. Beliau masih muda dan memiliki semangat yang tinggi melakukan banyak inovasi demi meningkatkan kualitas, kuantitas, serta prestasi. Banyak perubahan yang dilakukan semenjak beliau memimpin baik dari segi kurikulum Madrasah, hingga pembangunan Madrasah, penambahan gedung serta sarana dan prasarana, diantaranya juga didirikannya laboratorium komputer.
Pada tahun 2019 Syarifah Bilqis Fadillah melepas kepemimpinannya karena memilih jalur perjuangan lain yaitu pengabdian kepada Negara. Beliau menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Banyumas.
Pada pertengahan tahun 2019 tepatnya pada tahun pelajaran 2019/2020 - sekarang Kepala MA Ar-Ridlo Pekuncen, diemban oleh Ibu Jamiatun, S.Pd. Beliau banyak melakukan berbagai terobosan baru baik dari segi kurikulum, kesiswaan, sarana prasarana demi mendukung visi madrasah “Cerdas, Terampil Berakhlaq Mulia (CERIA)” dengan mencanangkan tag line “Berprestasi Tiada Henti”. Berbagai kejuaraan dapat diraih baru-baru ini, baik tingkat kabupaten hingga tingkat nasional. Peningkatan jumlah siswa juga semakin signifikan hingga mencapai 217 siswa pada tahun 2021.
Jaya terus MA Ar-Ridlo Pekuncen, terus berprestasi dan selalu bangga menjadi seorang santri.
Visi dan Misi
Visi Sekolah
“Cerdas Terampil Berakhlaq Mulia” Cerdas 1. Cerdas spiritual 2. Cerdas emosional 3. Cerdas intelektual Terampil 1. Terampil berkomunikasi dalam bahasa Indonesia, Arab dan Jawa 2. Terampil dalam berkarya 3. Terampil di bidang olahraga dan seni 4. Terampil Baca Tulis Al Qur’an 5. Terampil dalam bidang Teknologi Informasi Berakhlaq Mulia 1. Taat beribadah 2. Berbudi pekerti luhur 3. Disiplin 4. Bertanggung jawab 5. Integritas 6. Loyalitas 7. Peduli terhadap lingkungan
Misi Sekolah
Misi Madrasah 1. Menyelenggarakan pendidikan yang berprestasi 2. Menyelenggarakan pendidikan berbasis Imtaq dan Iptek 3. Mengoptimalkan layanan bimbingan konseling 4. Membekali peserta didik memiliki kemampuan berbasis life skill 5. Menerapkan tata tertib madrasah bagi peserta didik 6. Membekali peserta didik dengan keterampilan dan kewirausahaan 7. Ikut berperan dalam menjaga kelestarian lingkungan a. Keunggulan lokal 1) Peserta didik tinggal di pesantren sehingga selain mendapatkan ilmu umum juga ilmu agama 2) Tertib menjalankan Sholat Fardhu 3) Tahfidz Al Qur’an 4) Kajian Kitab yang dimasukkan dalam program intrakurikuler 5) Pembiasaan tadarus Al Qur’an setiap pagi 6) Pembiasaan memberikan infak dan menggalang dana saat ada teman yang mendapat musibah 7) Pembiasaan ta’ziah dan ikut sholat jenazah jika ada masyarakat sekitar madrasah yang meninggal 8) Latihan mengajar dan berdakwah dengan kegiatan LPDS (Latihan Praktek Dakwah Madrasah) di SD/MI atau SMP/MTs sekitar madrasah dan di musola di sekitar tempat tinggal siswa setiap bulan Ramadhan. 9) Pembiasaan melakukan bakti sosial kepada masyarakat kurang mampu di sekitar madrasah setiap awal semester dan di bulan Ramadhan 10) Gerakan pungut sampah di lingkungan madrasah setiap pagi 11) Gerakan orang tua asuh b. Keunggulan Global 1) Unggul dalam persaingan melanjutkan ke jenjang pendidikan diatasnya 2) Membekali peserta didik untuk membaca kitab kuning 3) Unggul dalam Kompetisi Sains Madrasah (KSM) 4) Pembuatan website madrasah